PENGANTAR MANAJEMEN (PENGAMEN)
Friday, 31 March 2017
Posted by M ULUL AZMI UMAM
Tag :
makalah,
penerbangan
A. Pengertian Manajemen
Dalam menjalankan atau menggerakkan
suatu organisasi agar menjadi suatu organisasi yang diharapkan maka diperlukan
suatu manajemen yang dapat memberikan pengaruh terhadap kelangsungan
dan kestabilan organisasi tersebut. Banyak definisi yang telah
diberikan oleh para ahli terhadap istilah manajemen ini, antara lain :
Manajemen berasal dari kata manage yang
berarti mengatur, mengurus atau mengendalikan. I. Markus Willy et.al (2005 : 400).
Menurut M. Manullang (2002 : 5)
manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan
pengarahan dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Dalam bukunya Amirullah dan Haris
Bidiyono (2004 : 7) Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian
dan penggunaan sumber daya – sumber daya organisasi yang telah ditetapkan.
Menurut T. Hani Handoko (2003 : 8) kutipan dari James A.F Stoner,
manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian pengarahan dan pengawasan
usaha –usaha para anggota organisasi dan pengguna sumber daya – sumber daya
organisasi antara lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
Dari uraian di atas mengenai pengertian
manajemen maka dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses yang
terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan
yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya.
B. Pengertian Manajemen Pemasaran
Dalam bidang perdagangan dan
perindustrian pemasaran merupakan suatu kunci keberhasilan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran yang
melibatkan distributor atau agen pengiriman barang sebagai pelaku utama.
William J. Stanton (1978) dalam bukunya memberikan
definisi bahwa : Pemasaran (marketing) adalah sistem keseluruhan dari kegiatan
usaha yang ditujukan merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli
yang ada maupun pembeli potensial.
Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar
yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. Kotler
(1980).
Menurut William
J. Stanton ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam mempelajari marketing
(pemasaran), yaitu :
1. Faedah Waktu (Time
Utility).
Artinya : Apabila masyarakat atau
konsumen membutuhkan barang, kita dapat memberikan atau memenuhi
keinginan konsumen.
2. Faedah Tempat (Place
Utility).
Artinya : Menyediakan produk pada
tempat yang strategis dan menentukan lokasi penjualan produk yang dekat atau
terjangkau oleh konsumen (pemakai).
3. Faedah Milik (Ownership
Utility).
Artinya
: Mempersiapkan pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli.
4. Faedah
Informasi (Information Utility).
Artinya :
Diciptakan dengan memberikan informasi tentang penawaran suatu produk kepada
konsumen (pemakai).
a. Konsep
Pemasaran
Adalah suatu orientasi pada konsumen langganan yang didukung oleh integrated
marketing dan ditujukan untuk mencapai kepuasan konsumen yang semakin
meningkat sebagai kunci tercapainya tujuan perusahaan. William J. Stanton.
Beberapa konsep pemasaran menurut William J. Stanton, yaitu:
1.
Konsep Produksi
(Production Concept)
Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan
segenap upaya untuk mencapai efisiensi produk yang tinggi dan distribusi yang
luas.
2.
Konsep Produk (Product
Concept)
Konsep ini berorientasi pada produk dengan memusatkan
upaya untuk membuat produk yang berkualitas tinggi.
3.
Konsep Penjualan (Selling Concept)
Konsep ini berorientasi pada volume penjualan yang tinggi.
4. Konsep Pemasaran (Marketing
Concept)
Konsep ini berorientasi pada kebutuhan dan keinginan
sasaran pasar (Target Market).
5.
Konsep
Pemasaran Sosial (Social Marketing Concept)
Konsep ini berorientasi pada jaminan kesejahteraan
konsumen dan masyarakat.
b. Bauran Pemasaran
Kotler mendefinisikan
bahwa bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran (target market).
Konsep marketing mix merupakan
segala usaha yang perusahaan lakukan untuk mempengaruhi permintaan produknya.
Komponen – komponen pokok marketing mix antara lain:
1. Produk (Product)
Merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan pada
pasar sasaran (Target Market).
2. Harga (Price)
Merupakan jumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk
mendapatkan produk tersebut.
3. Tempat (Place)
Menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen.
4. Promosi (Promotion)
Merupakan bagian kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mengkombinasikan manfaat dari produk dan untuk meyakinkan konsumen
sasaran agar membelinya.
Dari kesimpulan di atas mengenai
penjelasan pemasaran (marketing) adalah kegiatan manusia yang ditujukan
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan langganan melalui proses pertukaran,
pembuatan rencana, menentukan harga promosi, serta mendistribusikan barang dan
jasa yang berorientasi kepada pelanggan yang berpotensial.
C. Pengertian Manajemen Transportasi
Trasportasi merupakan suatu bidang yang
sangat berpengaruh terhadap segala aktivitas dan rutinitas kegiatan masyarakat
dalam kegiatan sehari – hari. Terlebih untuk sekarang ini transportasi
merupakan suatu kebutuhan pokok bagi sebagian pihak. Untuk memenuhi kebutuhan
transportasi yang ada diperlukan perencanaan yang baik dalam bidang
transportasi. Atau dengan kata lain diperlukan system manajemn transportasi
yang baik.
Dalam bukunya Abbas Salim menjelaskan,
”Transportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari
suatu tempat ke tempat yang lain”. (Abbas Salim. 2004 : 6)
”Perencanaan transportasi yaitu
merencanakan secara menyeluruh mengenai system transportasi yang merupakan Intermode
Transportation System”. (Abbas Salim. 2004 : 93)
”Pengangkutan merupakan hasil produksi
dalam bentuk jasa yang merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memindahkan
orang dan barang dari suatu tempat asal ke tempat tujuan”.
(M.D. Soetisna. 1985 : 1)
”Transportation Manajement atau
manajemen pengangkutan ialah sebagai usaha dalam mencapai tujuan yang
telah ditentukan dengan menghasilkan jasa angkutan oleh pengusaha angkutan (carriers)
sedemikian rupa, sehingga dengan tariff yang berlaku dan tertentu itu dapat
memenuhi kepentingan konsumen (shippers)”. (M.D. Soetrisna. 1985
: 2)
D. Freight Forwarder
”Freight Forwarder adalah
perantara antara pemilik barang dengan pengangkut (carriers) dalam
rangka pelaksanaan pengirim barang”. (H.M. Noch Idris Ronosentono. 2005
: 1)
Menurut kamus Bahasa Inggris -
Indonesia ”Freight berarti: muatan, pengangkutan; Forwarder
berarti: pengusaha ekspedisi”. I. Markus Willy et.al. (2005 : 260
dan 263).
Menurut Keputusan Menteri Perhubungan
R.I Nomor KM/10/1998 Pasal 1, dijelaskan, Jasa Pengurusan Transportasi atau Freight
Forwarder adalah usaha yang ditujukan untuk mewakili kepentingan pemmilik
barang untuk mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya
pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut, atau udara
yang dapat mencakup penerimaan, penyimpanan, sortasi, pengepakan, penandaan,
pengukuran, penimbangan, pengurusan penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen
angkutan, perhitungan biaya angkutan, klaim, asuransi atas pengiriman barang
serta penyelesaian tagihan dan biaya – biaya lainnya berkenan dengan pengiriman
barang tersebut sampai dengan diterimanya barang oleh yang berhak menerimanya.
Dalam tulisan lainnya H.M. Noch Idris Ronosentono dalam IATA Cargo
Regulation: Freight Forwarder adalah pelaksana pengiriman barang dengan
melalui suatu penyelesaian dokumen di pelabuhan bongkar muat/muat, dengan
menggunakan alat angkut dari satu atau beberapa tempat pengiriman menuju satu
atau beberapa tempat tujuan.
Amir M.S. (2003 : 119) menjelaskan : Usaha jasa transportasi atau
Freight Forwarder adalah usaha yang bertujuan mewakili tugas pengirim
barang (consignor/shipper/exporter) ataupun mewakili tugas
penerima barang (consignee/importer) yang diperlukan untuk
terlaksananya pengiriman barang ekspor maupun impor baik melalui darat, laut
maupun udara.
Dalam bukunya As’ad Sungguh (1992 : 347) menjelaskan: Shipping
dan forwarding agent adalah usaha yang melaksanakan pekerjaan yang
menyiapkan dokumen – dokumen angkutan kapal, asuransi dan yang berhubungan
dengan pihak pabean. Shipping agent juga merupakan forwarding agent
yaitu mengatur pengambilan, pengangkutan dan penyerahan barang – barang antara
pelabuhan dan tempat – tempat langganannya.
Berdasarkan definisi – definisi di atas
dapat disimpulkan bahwa Freight Forwarder adalah suatu jasa kepengurusan
atau pengiriman barang yang melibatkan pemilik barang atau perantara pengirim
barang (agent) dengan penerima (consignee), dalam suatu proses
penerimaan atau pengiriman barang baik melalui darat, laut maupun udara mulai
dari mengumpulkan, memuat, membongkar, penerbitan dokumen, pengurusan dokumen,
pengurusan penyelesaian dokumen kepabeanan sampai menyerahkan barang tersebut
kepada pihak yang berhak di tempat tujuan berdasarkan kesepakatan yang telah
dibuat sebelumnya antara pemilik barang dengan Freight Forwarder.
E. Pengertian Kargo Udara
Kargo udara adalah segala jenis barang
yang akan dikirim atau diangkut dengan menggunakan pesawat terbang yang telah
dilengkapi dengan dokumen pengiriman barang seperti SMU (Surat Muatan Udara)
atau AWB (Airwaybill) serta dokumen pelengkap lainnya.
Dalam IATA (International Air Transport
Association) Cargo Reguations (1998) dijelaskan: Air Cargo adalah suatu
jenis barang selain barang pos dan barang lain, yang termasuk dalam barang pos
seperti yang tercantum dalam Konferensi Post Internasional adalah barang tanpa
didampingi penumpang dan orang lain dari perusahaan penerbangan yang bersangkutan.
Kargo juga merupakan salah satu produk
dari suatu airlines dan sekaligus sumber pendapatan dari airlines tersebut.
Kargo sangat penting bagi suatu airlines, karena dapat menambahkan
pendapatannya selain dari sektor penumpang, hal itu mengingat pangsa pasar yang
cukup banyak dari setiap rute penerbangan. Oleh karena itu kargo dapat menjadi
alternatif pendapatan bagi suatu airlines.
Kargo dalam bahasa Yunani adalah de
cargo adalah muatan, barang, kiriman dan angkutan.
”Air adalah udara, angkasa, langit.
Cargo adalah muatan, beban”. I. Markus Willy et.al. (2005 : 22
dan 106).
Menurut K. Martono (2007 : 424) dalam Kamus Hukum dan Regulasi
Penerbangan menjelaskan bahwa, ”kargo adalah barang muatan pesawat udara yang
dilengkapi surat muatan udara (airwaybill) atau surat muatan udara
termasuk bagasi yang dikirim melalui prosedur pengiriman kargo.
F. Supply chain management
Manajemen Rantai Suplai ( Supply
chain management ) adalah sebuah ‘proses’ di mana produk diciptakan dan
disampaikan kepada konsumen dari sudut
struktural. Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk
kepada jaringan yang rumit dari
hubungan di mana organisasi mempertahankan
dengan rekan bisnisnya untuk
mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen. Kalakota. (2000
:197)
Tujuan yang hendak dicapai dari setiap
rantai suplai adalah untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara
keseluruhan. Chopra. (2001 : 5). Rantai suplai yang terintegrasi akan
meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai suplai tersebut.
Menurut
Turban Rainer Porter. (2004 : 321), terdapat 3 macam komponen rantai
suplai, yaitu:
- Rantai Suplai Hulu/Upstream supply chain
Bagian
upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas
dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang
mana dapat manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka
kepada pada penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para
penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material
(contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman).
Di dalam
upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.
- Manajemen Internal Suplai Rantai/Internal supply chain management
Bagian
dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke
gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke
dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk
ke dalam organisasi. Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama
adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.
- Segmen Rantai Suplai Hilir/Downstream supply chain segment
Downstream (arah muara) supply chain meliputi
semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di
dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi,
pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.
Tujuan dalam rantai suplai ialah
memastikan material terus mengalir dari sumber ke konsumen akhir. Bagian-bagian
(parts) yang bergerak didalam rantai suplai haruslah berjalan secepat
mungkin. Dan dengan tujuan mencegah terjadinya penumpukan inventori di satu lokal, arus ini
haruslah diatur sedemikian rupa agar bagian-bagian tersebut bergerak dalam
koordinasi yang teratur. Istilah yang sering digunakan ialah synchronous.
Dari uraian di atas dapat kita
simpulkan bahwa Manajemen Rantai Suplai (Supply Chain Management) adalah suatu
proses pendekatan antar-fungsi (cross functional) untuk mengatur
pergerakan material (barang) melalui suatu proses kedalam sebuah organisasi dan
pergerakan (distribusi) menuju konsumen akhir. Sebagaimana korporasi lebih fokus
dalam kompetensi inti dan lebih fleksibel,
G. Prosedur Pengiriman Barang Domestik
Sebuah perusahaan ekspedisi yang melaksanakan pengiriman
barang menggunakan shipment documents sebagai bukti bagi si penerima barang
nantinya, bahwa barang – barang telah diangkut oleh perusahaan ekspedisi.
Perusahaan pengangkut harus bertanggungjawab untuk
mengangkut barang tersebut sampai ke tempat tujuan. M. Nur Nasution. (2004
: 47).
Dalam melakukan pengiriman barang, Indologistics mempunyai
prosedur (peraturan) tersendiri yang mengatur kegiatan tersebut, adapun dokumen
dan kelengkapannya sebagai berikut:
1. Dokumen Induk
Yang dimaksud dengan dokumen induk
adalah dokumen inti yang dikeluarkan oleh PT. Sentra Indologis Utama dalam
melakukan pengiriman barang ke pelanggan (customer). Dokumen tersebut fungsinya
sebagai alat pembuktian realisasi suatu transaksi (pengiriman barang), dokumen
tersebut antara lain:
a.
Airway
Bill
b. Surat Pengiriman Barang (SPB)
c.
Polis
Asuransi
d. Faktur Pembayaran
2. Dokumen Penunjang
Yang dimaksud dengan dokumen penunjang
adalah dokumen yang dikeluarkan untuk memperkuat atau merinci kekurangan yang
terdapat dalam dokumen induk, dokumen tersebut antara lain:
a.
Packing
List
(delivery Sheet)
b. Manifest Barang
c. Weight note
d. Form Kas Bon
e. Petty Cash Voucer
3. Dokumen Pembantu
Yang dimaksud dengan dokumen pembantu
adalah dokumen yang diperlukan untuk membantu para pelaksana dalam menjalankan
tugas lanjutan, dokumen tersebut antara lain:
a.
Document
Delivery Order
b.
Delivery order
H. Pengertian Distribusi
Distribusi sangat erat kaitannya dengan
kegiatan perdagangan dan industri. Karena distribusi bagi sebagian pihak
merupakan kegiatan utama yang mempengaruhi kegiatan lainnya secara keseluruhan.
Banyak pihak yang berkaitan dengan kegiatan distribusi ini memperhatikan dengan
teliti dan melakukan kegiatan ini dengan sebaik mungkin. Distribusi bagi
sebagian pihak merupakan suatu hal yang penting, hal yang sangat menentukan
dari keseluruhan kegiatan pihak tersebut.
Distribusi merupakan kegiatan
ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat distribusi
barang dan jasa dapat sampai ke tangan konsumen, dengan demikian kegunaan dari
barang dan jasa akan lebih meningkat setelah dapat dikonsumsi.
Distribusi memegang peranan penting
dalam kehidupan sehari – hari dalam masyarakat. Dengan adanya saluran
distribusi yang baik dapat menjamin ketersediaan produk yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Tanpa adanya distribusi produsen akan kesulitan untuk memasarkan
produknya dan konsumen pun harus bersusah payah mengejar produsen untuk dapat
menikmati produknya.
Dalam kamus Bahasa Inggris – Indonesia,
”Distribution atau disstribusi adalah pembagian, penyaluran”. I.
Markus Willy. et.al (2005: 191).
”Distribusi dalam ilmu ekonomi berarti
pembagian, yaitu pendistribusian barang dari pabrikan atau importir ke konsumen
melalui saluran distribusi yang biasa. As’ad Sungguh (1992 : 121).
Menurut Subagya (1995 : 85)
distribusi adalah suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan pengurusan penyelenggaraan
dan pengaturan pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lain, yaitu dari
satu tempat penyimpanan ke tempat pemakainya.
Distribusi
menurut Abbas Salim (2004 : 26) yaitu: distribution has been accepted
as the performance off all business activities involved in moving the goods
from the point of processing or manufacture to the point sale to the customer
and would include: Ware housing, inventory control of finished goods, material
handling and packaging, documentation and dispatch, traffic and transportation,
and after sales service to customer.
Jika
diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia artinya adalah : “Distribusi telah
diterima karena melibatkan semua aktivitas bisnis dalam
menggerakkanbarang dilihat dari sisi proses atau manufaktur sampai pada
penjualan ke pelanggan dan juga mencakup: pergudangan, inventori dalam
mengontrol penyelesaian barang, penanganan bahan dan pengepakan, dokumentasi,
pengiriman, lalu lintas dan transportasi, dan sampai setelah penjualan ke
konsumen”.
Berikut ini akan dijelaskan masing –
masing kegiatan dalam distribusi sesuai dengan penjelasan di atas, menurut M.N.
Nasution (2008 : 22 dan 23)
1. Pergudangan (Warehouse)
Pergudangan
dalam pabrik (in-plant warehousing) tergantung pada sifat sistem
distribusi yang digunakan. Pergudangan tidak selalu ada dalam distribusi fisik,
apalagi kalau barang jadinya langsung dikirim ke pusat distribusi di pasar
melalui saluran distribusi.
2. Pengemasan
Pengemasan
melibatkan pengemasan volume besar (bulk packing), mempalet,
kontainerisasi (containerization) dan segala macam pengemasan untuk
distribusi yang aman dan ekonomi. Jenis pengemasan tergantung pada penggunaan
alat transportasi.
3. Pengangkutan ke
luar (Outbound transportation)
Pengangkutan ke luar melibatkan pemindahan barang jadi
dari pabrik atau penjual ke pusat distribusi, atau dari pusat distribusi kepada
pelanggan.
4. Pengiriman
Pengiriman merupakan pengurusan tahap akhir atas barang
(produk) produk itu meninggalkan pabrik.
5. Pelayanan pelanggan (Sevice to customer)
Pelayanan pelanggan merupakan fungsi yang bertanggung
jawab dalam menangani kontak dengan pelanggan. Tugasnya adalah melayani
pelanggan dalam menjawab pertanyaan atau perubahan pesanan. Tanggung jawabnya
mencakup monitoring tingkat pelayanan pada pelanggan dalam distribusi
fisik pada pelanggan.
Fungsi Distribusi pokok
Yang dimaksud dengan fungsi pokok
adalah tugas – tugas yang mau tidak mau harus dilaksanakan. Dalam hal ini fungsi pokok
distribusi meliputi:
1. Pengangkutan (Transportation)
Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan
tempat tinggal konsumen, perbedaan tempat ini harus diatasi dengan kegiatan
pengangkuta. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin majunya
teknologi, kebutuhan manusia semakin banyak. Hal ini mengakibatkan barang yang
semakin besar, sehingga membutuhkan alat transportasi (pengangkutan).
2. Penjualan (Selling)
Di dalam pemasaran barang selalu ada kegiatan menjual
yang dilakukan oleh produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada
konsumen dapat dilakukan dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan ini maka
konsumen dapat menggunakan barang tersebut.
3. Pembelian (Buying)
Setiap
ada penjualan berarti ada pula kegiatan pembelian. Jika penjualan barang
dilakukan oleh produsen, maka pembelian dilakukan oleh orang yang membutuhkan
barang tersebut.
4. Penyimpanan (Storing)
Sebelum barang–barang disalurkan pada konsumen biasanya
disimpan terlebih dahulu. Dalam menjamin kesinambungan, keselamatan dan
keutuhan barang–barang, perlu adanya penyimpanan (pergudangan).
5. Pembakuan Standar Kualitas Barang
Dalam
setiap transaksi jual–beli, banyak penjual maupun pembeli selalu menghendaki
adanya ketentuan mutu, jenis dan ukuran barang yang akan diperjualbelikan. Oleh
karena itu perlu adanya pembakuan standar baik jenis, ukuran, maupun kualitas
barang yang akan diperjualbelikan tesebut. Pembakuan
(standardisasi) barang ini dimaksudkan agar yang akan dipasarkan atau
disalurkan sesuai dengan harapan.
6. Penanggung Resiko.
Dari apa yang baru saja diuraikan, tampaklah beberapa
indikator bahwa distribusi turut serta meningkatkan kegunaan menurut tempatnya
(place utility) dan menurut waktunya (time utility).
Dari semua uraian mengenai pengertian distribusi di atas
maka dapat disimpulkan bahwa Distribusi merupakan suatu kegiatan penyaluran
atau pemindahan barang dari tempat penyimpanan ke tempat yang disepakati untuk
diserahkan kepada pemilik barang atau perwakilannya yang dilakukan oleh freight
forwarder atau perusahaan jasa angkutan yang dipercayakan oleh freight
forwarder tersebut.