Posted by : M ULUL AZMI UMAM
Thursday, 31 October 2013
BAB I
GAMBARAN UMUM
Perusahaan Airport Services atau biasa disebut Ground
Handling adalah salah satu unit ekstern terkait yang secara langsung
berhubungan dengan perusahaan penerbangan maupun konsumen perusahaan
penerbangan untuk menunjang kelancaran jasa perusahaan penerbangan tersebut. Aktivitas Ground Handling itu sendiri dilakukan pada
saat Pre-Flight Services (pelayanan sebelum penerbangan), dan Post-Flight
Services (pelayanan setelah penerbangan), selain itu In-Transit Services juga
menjadi tanggung jawab perusahaan Ground handling, In-Transit services menjadi
Post-Flight bagi penumpang yang datang dan menjadi Pre-Flight bagi penumpang
yang akan berangkat, bagaimana dengan In-Flight Services (pelayanan selama
penerbangan)? In-Flight Services dilakukan oleh awak pesawat yang biasa disebut
“Air Crew”, perusahaan Ground Handling hanya mendistribusikan alat-alat yang
diperlukan
Di Indonesia sampai dengan tahun ini ada dua
perusahaan besar yang khusus bergerak di bidang Ground Handling atau airport
Services yaitu : PT. GAPURA ANGKASA dan PT. JASA ANGKASA SEMESTA
(JAS), selain itu adapula beberapa perusahaan yang baru berkembang dan akan
beroperasi seperti BMS, kemudian PT. Air Ground Handling, sedangkan di luar
negeri ada beberapa perusahaan besar seperti : CIAS (Changi
International Airport Services) di Singapore, TGAS (The Airport Ground
Services Company) di Thailand, HAVAS Ground handling Co. di Turkey, SEAT
di Mexico, LAUFER Aviation di Israel, ACCIONA Airport
Services di Spanyol, KLAS (Kuala Lumpur Airport Services) di Kuala
Lumpur Malaysia, NOVIA di Scandinavia, DAHACO (Dar Es Salam
Airport Handling Company) di Tanzania, DNATA di Dubai, UNASCO
(United Aircraft Servicing Company Ltd) di Saudi Arabia, dan lain-lain, seluruh
perusahaan Ground Handling ini tergabung dalam IGHC (IATA Ground Handling
Council) yaitu suatu asosiasi antara perusahaan Ground Handling dunia yang
menjadi anggota IATA.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan perusahaan Ground
Handling ?
Ground Handling adalah suatu
kegiatan pelayanan atau pemberian jasa lanjutan dari suatu rangkaian kegiatan
penjualan jasa yang dilakukan oleh suatu perusahaan penerbangan atau dengan
kata lain : suatu usaha penunjang penerbangan yang aktivitas pelayanan jasanya
dilakukan di Airport pada saat pre-flight dan post-flight.
Orientasi Jasa Ground Handling :
- Safety (keselamatan)
- Reliability (kendala)
- On time Performance (tepat waktu)
- Customer Satisfaction (kepuasan pelanggan)
BAB II
TERMINAL AREA
I. CHECK-IN AREA
Check In Procedure :
PENEBANGAN INTERNASIONAL :
- Menyambut penumpang yang datang ke coumter check in
- memberitahukan mengenai :
- Tiket penerbangan
dan memeriksa flight number, tanggal , masa berlaku tiket, status reservasi,
reservasi lanjutan dan tujuan perjalananya.
- Passport
dan periksa foto, nama, visa yang diperlukan di Negara tujuan
- Menawarkan penumpang mengenai pilihan tempat duduk yang bebas rokok atau tidak
- Menanyakan bagasinya dan timbang, pasanglah label bagasi sesuai ketentuan, pastikan seluruh bagasi telah dipasangi tag sesuai dengan tujuanya
- Mengingatkan penumpang untuk tidak membawa barang berbahaya dan berharga di dalam checked baggage
- Mencantumkan potongan claim tag pada checked baggage
- Mencantumkan berat dan total bagasi pada claim tag sebelum memisahkanya
- Meninformasikan kepada penumpang yang membawa kereta bayi atau kursi roda bahwa benda tersebut hanya dapat digunakan sampai boarding gate dan setelah itu harus diberi label.
- Setiap penumpang hanya diijinkan membawa satu cabin baggage dan harus diberi label cabin baggage.
- Menginformasikan penumpang mengenai jumlah Airport tax yang harus dibayar dan menunjukkan tempatnya.
- Memberikan boarding pass, tiket dan dokumen lain kepada penumpang dan menginformasikan estimasi waktu boarding dan gate tujuan
- Menginformasikan bahwa penumpang harus melapor ke meja imigrasi untuk pemeriksaan dokumen
II. BOARDING AREA
Boarding Procedure :
PREPARATION :
- Briefing dengan supervisor
- mempersiapkan alat-alat komunikasi, hand counter, NOTOC, passenger bus, paying, DT, wheelchair
- mempersiapkan dokumen-dokumen penunjang seperti APB/PIS, security item envelope, baggage label, LRT
- Check semua dokumen
- Minta ijin ke Airport authority untuk announce boarding procedure
- Periksa apkah ada VIP, CIP atau penumpang transit.
IMPLEMENTATION :
- Petugas boarding gate harus mencocokkan identitas penumpang dengan nama yang tertera di tiket
- Dahulukan penumpang yang mempunyai tempat duduk di bagian belakang pesawat
- Kumpulkan sobekan boarding pass.
Boarding
Announcement
Pre boarding
announcement :
- Selamat (pagi/siang/sore/malam).
Selamat datang di penerbangan dengan
nomor…tujuan…
- Para penumpang yang terhormat, kami
mohon perhatian anda. Demi kenyamanan dan kelancaran bersama maka untuk naik ke
pesawat akan diatur sebagai berikut :
1. penumpang
yang membawa anak-anak dan orang tua yang membutuhkan pertolongan akan naik ke
pesawat terlebih dahulu, untuk itu kami persilahkan menunggu di depan pintu.
2. penumpang
kelas eksekutif dapat naik ke pesawat pada saat boarding berlangsung atau
menunggu sampai penumpang kelas ekonomi selesai
3.
selanjutnya penumpang kelas ekonomi akan naik ke pesawat berdasarkan urutan
nomor kursi.
Boarding announcement :
1.
Penerbangan….dengan nomor penerbangan…..tujuan….
2. Para
penumpang dipersilahkan segera naik ke pesawat
3. Penumpang
yang membawa anak-anak dan orang tua yang membutuhkan pertolongan kami
persilahkan untuk naik ke pesawat sekarang
4.
Bapak-bapak dan ibu-ibu terima kasih karena anda telah menunggu untuk naik ke
pesawat
5. Kami akan
memanggil dengan urutan kursi.
III. BAGGAGE HANDLING
Checked Baggage :
- Checked baggage
- Proses penerimaan bagasi harus dilakukan bersamaan dengan proses check in penumpang
- Bagasi tersebut harus diberi tag/lebel sesuai dengan ketentuan
Unchecked
Baggage :
- Unchecked baggage
- Carry on baggage tidak dikenakan biaya tambahan
- Demi keselamatan dan kenyamanan, maka dianjurkan hanya 1 buah carry on baggage yang diijinkan dibawa oleh penumpang ke dalam cabin
- Petugas harus memastikan bahwa hanya 1 buah bagasi yang dibawa penumpang ke dalam cabin
- Penumpang harus menempatkan cabin baggage di bawah tempat duduk atau di head rack di dalam cabin pesawat
- Apabila ukuran cabin baggage melebihi ketentuan maka petugas berhak menolak menerima cabin baggage tersebut.
Sweeping
carry on baggage :
- Sarankan kepada penumpang agar segera mengambil barang berharga dan dokumen yang diperlukan dari cabin baggage, apabila besar cabin baggage melebihi ketentuan
- Konfirmasikan mengenai tujuan penumpang.
Acceptance
of baggage :
A.
Passengers Name and Address Identification :
- Bagasi yang akan diberangkatkan harus dalam keadaan baik dan pastikan tercantum nama dan alamat penumpang
- Informasikan kepada penumpang agar nama yang dituliskan pada baggage tag sama dengan yang tertera pada tiket
- Beritahukan kepada penumpang bahwa barang-barang berharga, uang, perhiasan, obat-obatan pribadi, dokumen penting agar jangan ditempatkan di dalam checked baggage
- Apabila ada bagasi yang dibungkus dalam karton atau box, sehingga menyerupai cargo, pastikan petugas telah memberi label bagasi.
B. Movement
of Baggage :
- Bagasi akan diberangkatkan dengan pesawat yang sama dengan penumpangnya, kecuali terjadi sesuatu di luar kebiasaan, maka bagasi akan segera diberangkatkan dengan penerbangan pertama ke tujuan yang sama.
C. Refusal
of baggage :
- Kondisi bagasi yang rusak, dapat membahayakan penerbangan, membahayakan alat-alat atau bagasi lain, membahayakan penumpang lain, membahayakan petugas akan ditolak untuk diterima untuk diberangkatkan.
D. Security
Removed Items :
Mengacu pada SKEP Dirjen Perhubungan
Udara no 40/II/95
- Senjata api, senjata tajam yang berukuran lebih dari 5 cm dan barang lain yang dapat digunakan sebagai senjata harus dilaporkan dan dititipkan kepada pengangkut
- Apabila penumpang tidak melaporkan barang tersebut, dan kemudian ketahuan oleh keamanan, maka penumpang harus melaporkan kepada pengangkut sebagai security item
- Security item harus ditempatkan di dalam cargo compartment
- Di stasiun kedatangan, petugas akan memberikan kembali security removed item tersebut kepada penumpang.
E. Free
Baggage Allowance
a). Weight system :
- Bagasi yang beratnya melebihi ketentuan wajib membayar biaya kelebihan berat bagasi
- Anak kecil dan bayi hanya membayar 50% dari tariff dewasa
- Incapacitated passenger bebas biaya untuk wheelcairs atau alat orthopedic lainya
b). Piece system
System ini berdasarkan jumlah
bagasi, dimensi dan berat, berlaku untuk penerbangan dan ke dari Amerika,
system ini berlaku untuk penumpang dan bagasi yang melakukan through check in
dan tidak melakukan stop over di bandara lain.
c). Sea man
Seaman yang melakukan perjalanan
dengan kelas ekonomi, baik sendiri maupun secara group, free baggage allowance
yang diijinkan adalah…..kg.
d). Pooling of baggage
Apabila ada keluaraga atau rombongan
yang melakukan perjalanan ke tujuan yang sama, maka total baggage allowance
yang diijinkan adalah kumulatif dari seluruh penumpang yang melakukan perjalanan.
Baggage
Handling Procedure :
- Demi kenyamanan penumpang, maka sebaiknya bagasi diberangkatkan dengan operator penerbangan yang sama, pesawat yang sama sehingga bagasi bisa segera diambil oleh penumpang
- bagasi yang melalui interline airlines harus diperiksa dengan benar dan periksalah dengan teliti tiket penumpang agar tidak terjadi kesalahan penanganan bagasi di stasiun transit.
- Beberapa perusahaan penerbangan tidak menerima bagasi dengan kondisi rusak, overpack, rusak pada saat check in, perusahaan penerbangan tidak akan bertanggung jawab apabila bagasi mengalami kerusakan dan atau kehilangan.
Baggage
Irregularity :
- Found and Unclaimed checked baggage :
Identifiable
by airline baggage tag :
- Kirimkan bagasi ke kantor lost and found di stasiun tujuan seperti yang tertera di baggage tag
- Jangan ambil baggage tag asli yang tergantung pada bagasi
- Kirimkan forwarding advice massage kepada kantor lost and found di stasiun tujuan dan pada stasiun transit
- Apabila bagasi akan dikirim ke suatu kota yang mempunyai beberapa bandara maka pastikan bahwa bagasi dikirimkan ke bandara yang benar.
- Damaged Baggage
Apabila ada penumpang yang datang
dan melakukan claim terhadap kerusakan bagasinya maka tindakan yang dilakukan
adalah :
1. Check the
tag
2.
Procedures
3. Claim
settlement
4. Claim
settlemen document
- Pilfered Baggage
Apabila ada penumpang yang
melaporkan pilfered terhadap bagasinya maka, petugas yang menerima pengaduan
harus :
· Kirimkan
telex kepada boarding station atau kepada seluruh airlines yang terlibat dalam
pengangkutan bagasi tersebut.
· Selesaikan
di local station.
- Delayed Baggage
Apabila bagasi mengalami delay
akibat mishandling dan pembayaran harus dilakukan maka masalah ini harus
dilaporkan kepada central baggage traving airlines yang bersangkutan.
BAB III
APRON AREA
I. Flight Handling
- Melayani pelayanan terhadap pesawat yang dilakukan di apron ataupun di hangar.
- salah satu tujuan pelayanan adalah safety, punctuality & regularity, customer satisfaction dan profitability.
A. Commencing a Flight
Penerbangan tidak dapat dilakukan sampai persiapan
pesawat dan dokumen penunjang penerbangan lengkap/selesai dan PIC harus
memastikan bahwa :
- Aircraft maintenance log sudah selesai dan ditandatangani.
- Sekuruh muatan yang akan dibawa telah didistribusikan dengan benar dan aman, sesuai dengan aturan yang berlaku di airlines.
B. Exchange of Operational Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan selama
penerbangan, maka petugas harus :
- Mengumpulkan, check kebenaran data dan selalu memperbaharui data yang relevan dengan kondisi operasional, salh satunya adalah Aircraft serviceability, dispatchability.
- Distribusikan data-data yang diperlukan kepada seluruh unit terkait.
C. Flight Operations
a) analyzing operational environments & conditions
Rencana operasi penerbangan dapat dibuat setelah
mengetahui seluruh kondisi
Lingkungan operasional,kemudian tinggal menentukkan
jenis pesawat apa yang
Akan dipakai sesuai dengan kekuatan armada yang
dimiliki perusahaan.
b) flight planning
Yang berhak membuat flight plan adalah :
- Setiap flight plan dibuat tidak kurang dari 3 jam sebelum ETD dan harus dipersiapkan untuk crew briefing setidaknya 1 jam sebelum ETD.
- Setiap flight plan harus ditandatangani oleh PIC.
c) flight operations document folder
Data-data harus disimpan di Airport
keberangkatan.
d) crew briefing & de-briefing
· Crew
briefing :
Diskusi untuk mengimplementasikan
rencana yang telah dibuat antara PIC dan FOO yang bertugas, apabila terjadi
perbedaan pendapat, maka PIC yang berhak untuk mengambil keputusan, sedangkan
FOO membuat laporan perubahan yang terjadi.
· Crew
de-briefing :
Melakukan verifikasi data antara
rencana semula dengan data selama penerbangan.
· Location
Lokasi crew briefing debriefing,
ditentukkan sesuai dengan kondisi lapangan, namun sebaiknya dilakukan di tempat
lain asalkan tidak terganggu oleh umum.
e) crew briefing checklist :
· Aircraft
· Operational
environment
· Flight plan
f) refueling & water drain
· Pelayanan
water drain untuk pesawat yang RON akan dilakukan pada hari berikutnya dengan
ketentuan harus menggunakan peralatan yang sesuai dan benar serta memperhatikan
aspek keselamatan.
g) fuel required
· Flight plan
harus dipersiapkan sesuai dengan seluruh data yang berlaku
· Atas
permintaan PIC, penambahan fuel boleh dilakukan
· Pengisian
fuel form harus berdasarkan hasil kalkulasi antara fuel yang dibutuhkan dengan
data yang sudah tertera.
h) refuelling performance
· Sebelum
pelaksanaan fuelling, harus dilakukan pemeriksaan di dalam fuel truck.
· Pastikan
bahwa fuel indicator dalam keadaan nol.
· Setelah
refueling selesai, check fuel truck indicator, catat jumlah fuel yang
digunakan.
II. Flight Document
Setiap penerbangan harus dilengkapi dengan dokumen
standar berdasarkan aturan dari ICAO diantaranya yaitu NOTOC (apabila
diperlukan).
III. Aircraft Messages
IV. Aircraft loading / unloading
V. Ramp Activity
VI. Ground Support Equipment
Alat-alat Bantu yang dipersiapkan untuk menduking
kebutuhan pesawat udara selama pesawat tersebut berada di darat,baik kedatangan
keberangkatan maupun transit.
Pengikut
Arsip Blog
Mengenai Saya
WELCOME TO OUR BLOG.. Blog ini
merupakan tugas kelompok untuk melengkapi nilai akhir dari mata kuliah operasi
darat. Dan kami adalah wanita cantik dan pria ganteng, dan kami terdiri dari :
1. Aulia Hendriaty ( 224106037 ) 2. Siti Yuanita ( 224106014 ) 3. Dewi Fauziah
( 224106091 ) 4. Damar B. ( 224106353 ) 5. M. Zakaria ( 224106111 ) terima
lasih atas perhatiannya, selamat bergabung dalam blog kami.. ^_^ satu pesan
dari kami.. jangan lupa mengejar ilmu setinggi mungkin hingga kau menutup usia
dan ibadah juga pastinya!!
TANGGUNG
JAWAB
a.
General
Manager bertanggung jawab terhadap keselamatan selama pelaksanaan handling pesawat dan pemberian
informasi-informasi yang berkaitan dengan keselamatan di ramp kepada
bawahannya.
b.
Manager/Supervisor
bertanggung jawab dalam mengawasi kegiatan operasional di lapangan agar sesuai
dengan Sistim dan Prosedur Operasi dan aturan keselamatan penerbangan yang
berlaku.
c.
Seluruh
petugas yang bertugas di area ramp bertanggung jawab langsung terhadap
keselamatan selama proses handling
pesawat.
Related Posts :
- Back to Home »
- makalah , manajemen , penerbangan »
- GROUND HANDLING