Posted by : M ULUL AZMI UMAM Sunday 6 May 2012

LAPORAN STUDI EKSKURSI JARINGAN DAN PERANGKAT KERAS DI KANTOR PELAYANAN TERPADU KABUPATEN SRAGEN, MUSEUM KARTUN INDONESIA BALI, DAN PT EXCELCOMINDO PRATAMA TBK. CABANG BALI
 Disusun Oleh : 1. Agus Sulistyo 07.0511.XXXX 2. Galuh Harnitasari 07.0511.XXXX 3. Heru Riadyawan 07.0511.0043 4. Dwi Ida Kumalasari 07.0511.XXXX PROGRAM STUDI TEKNIK INFOEMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2009 HALAMAN PENGESAHAN JARINGAN DAN PERANGKAT KERAS 1. Agus Sulistyo 07.0511.XXXX 2. Galuh Harnitasari 07.0511.XXXX 3. Heru Riadyawan 07.0511.0043 4. Dwi Ida Kumalasari 07.0511.XXXX Dosen Pembimbing Purwono Hendradi, M.Kom NIS. 057108188 Dosen Pembimbing II R. Arri Widiyanto,S.Kom NIS. 057508191 Mengetahui Dekan Fakultas Teknik Ir. Moehammad Aman, MT NIS.916306031

 
 KATA PENGANTAR
 Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rehmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Studi Ekskursi yang berjudul,”Jaringan Dan Perangkat Keras” sebagai syarat untuk mengajukan Kerja Praktik pada Program Studi Teknik Komputer dan Jaringan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang. Tak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW sebagai suri tauladan kita sebagai ummat muslim. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberi dukungan serta bantuannya sehingga laporan ini bisa selesai dengan maksimal. Beliau-beliau tersebut adalah : 1. Ibu, bapak, serta keluarga yang telah memberi dukungan penuh dan mendo’akan kami. 2. Teman-teman mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang yang telah berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada kami. 3. Ir. Moehammad Aman, M.T selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang. 4. Nuryanto, S.T, M.Kom selaku ketua jurusan Teknik Informatika sekaligus Ketua Panitia Studi Ekskursi. 5. Bapak, Ibu Dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang 6. Semua pihak yang tak sempat penulis cantunkan satu per satu Penulis sadar bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi tercapainya laporan yang bermutu sekaligus bermanfaat, baik bagi penulis sendiri, maupun bagi para pembaca. Semoga Allah membalas kebaikan semua pihak yang membantu dalam penyusunan hingga terselesaikannya laporan ini. Penulis 
 BAB I PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi
 BAB II TELAAH LITERATUR 
A. Jaringan komputer 1. Pengertian Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer. 2. Tujuan Jaringan Komputer a. Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk. b. Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting. c. Akses informasi: contohnya web browsing. 3. Jenis Jaringan Jenis Jaringan berdasarkan skala : a. Local Area Network (LAN) /Jaringan Area Lokal. Sebuah LAN, adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relative kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi. Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya dijadikan sebuah file server. Yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak (software) yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputerkomputer yang terhubung ke dalam network. Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan (network) itu biasanya disebut dengan workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih di bawah dari file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan computer lainnya. b. Metropolitan Area Network (MAN) / Jaringan area Metropolitan Sebuah MAN, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu : jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang sebuah Bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya. Misalnya Bank BNI yang ada di seluruh wilayah Ujung Pandang atau Surabaya. c. Wide Area Network (WAN) / Jaringan area Skala Besar Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh keseluruhan jaringan BANK BNI yang ada di Indonesia ataupun yang ada di Negara-negara lain. Menggunakan sarana WAN, Sebuah Bank yang ada di Bandung bisa menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya dalam beberapa menit. Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks, menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam Komunikasi Global seperti Internet. Tapi bagaimanapun juga antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu diantara yang lainnya. Jenis Jaringan berdasarkan topologi jaringan : a. Topologi Jaringan Mesh Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya. b. Topologi Jaringan Bintang (Star) Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral dibuat sebagai sentral pusat. Bila dibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga system menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar c. Topologi Jaringan Bus Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda sekali dengan yang terjadi pada topologi jaringan mesh atau bintang, yang pada kedua sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral secara bersamaan. topologi jaringan bus tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan komputer. d. Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer . e. Topologi Jaringan Cincin (Ring) Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan switching ke berbagai arah sentral. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain : tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana), juga bila ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral maka aliran trafik dapat dilewatkan pada arah lain dalam system. Yang paling banyak digunakan dalam jaringan komputer adalah jaringan bertipe bus dan pohon (tree), hal ini karena alasan kerumitan, kemudahan instalasi dan pemeliharaan serta harga yang harus dibayar. Tapi hanya jaringan bertipe pohon (tree) saja yang diakui kehandalannya karena putusnya salah satu kabel pada client, tidak akan mempengaruhi hubungan client yang lain. Jenis Jaringan berdasarkan fungsi : a. Client-server Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya. b. Peer-to-peer Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer. B. Perangkat Keras yang Diperlukan Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan komputer yaitu : Komputer, Card Network, Hub, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan koneksi jaringan seperti: Printer, CDROM, Scanner, Bridges, Router dan lainnya yang dibutuhkan untuk process transformasi data didalam jaringan. 1. File Servers Sebuah file server merupakan jantungnya kebayakan Jaringan, merupakan komputer yang sangat cepat, mempunyai memori yang besar, harddisk yang memiliki kapasitas besar, dengan kartu jaringan yang cepat. Sistem operasi jaringan tersimpan disini, juga termasuk didalamnya beberapa aplikasi dan data yang dibutuhkan untuk jaringan. Sebuah file server bertugas mengontrol komunikasi dan informasi diantara node/komponen dalam suatu jaringan. Sebagai contoh mengelola pengiriman file database atau pengolah kata dari workstation atau salah satu node, ke node yang lain, atau menerima email pada saat yang bersamaan dengan tugas yang lain....terlihat bahwa tugas file server sangat kompleks, dia juga harus menyimpan informasi dan membaginya secara cepat. Sehingga minimal sebuah file server mempunyai beberpa karakter seperti tersebut di bawah ini : a. Processor minimal 166 megahertz atau processor yang lebih cepat lagi (Pentium Pro, Pentium II, PowerPC). b. Sebuah Harddisk yang cepat dan berkapasitas besar atau kurang lebih 10 GB c. Sebuah RAID (Redundant Array of Inexpensive Disks). d. Sebuah tape untuk back up data (contohnya . DAT, JAZ, Zip, atau CDRW ) e. Mempunyai banyak port network f. Kartu jaringan yang cepat dan Reliabilitas 2. Workstations Keseluruhan komputer yang terhubung ke file server dalam jaringan disebut sebagai workstation. Sebuah workstation minimal mempunyai: Kartu jaringan, Aplikasi jaringan (sofware jaringan), kabel untuk menghubungkan ke jaringan, biasanya sebuah workstation tidak begitu membutuhkan Floppy karena data yang ingin di simpan bisa dan dapat diletakkan di file server. Hampir semua jenis komputer dapat digunakan sebagai komputer workstation. 3. Network Interface Cards (NIC) atau Kartu Jaringan Kartu jaringan (Inggris: network interface card disingkat NIC atau juga network card) adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Jenis NIC yang beredar, terbagi menjadi dua jenis, yakni NIC yang bersifat fisik, dan NIC yang bersifat logis. Contoh NIC yang bersifat fisik adalah NIC Ethernet, Token Ring, dan lainnya; sementara NIC yang bersifat logis adalah loopback adapter dan Dial-up Adapter. Disebut juga sebagai Network Adapter. Setiap jenis NIC diberi nomor alamat yang disebut sebagai MAC address, yang dapat bersifat statis atau dapat diubah oleh pengguna. Kartu Jaringan dengan 2 Jenis Konektor (BNC dan UTP) 1. NIC fisik NIC fisik umumnya berupa kartu yang dapat ditancapkan ke dalam sebuah slot dalam motherboard komputer, yang dapat berupa kartu dengan bus ISA, bus PCI, bus EISA, bus MCA, atau bus PCI Express. Selain berupa kartu-kartu yang ditancapkan ke dalam motherboard, NIC fisik juga dapat berupa kartu eksternal yang berupa kartu dengan bus USB, PCMCIA, bus serial, bus paralel atau Express Card, sehingga meningkatkan mobilitas (bagi pengguna yang mobile). Kartu NIC Fisik terbagi menjadi dua jenis, yakni: a. Kartu NIC dengan media jaringan yang spesifik (Media-specific NIC): yang membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis berdasarkan media jaringan yang digunakan. Contohnya adalah NIC Ethernet, yang dapat berupa Twisted-Pair (UTP atau STP), Thinnet, atau Thicknet, atau bahkan tanpa kabel (Wireless Ethernet). b. Kartu NIC dengan arsitektur jaringan yang spesifik (architecture-specific NIC): yang membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis, sesuai dengan arsitektur jaringan yang digunakan. Contohnya adalah Ethernet, Token Ring, serta FDDI (Fiber Distributed Data Interface), yang kesemuanya itu menggunakan NIC yang berbeda-beda. Kartu NIC Ethernet dapat berupa Ethernet 10 Megabit/detik, 100 Megabit/detik, 1 Gigabit/detik atau 10 Gigabit/detik. Tugas NIC adalah untuk mengubah aliran data paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan di atas media jaringan. Media yang umum digunakan, antara lain adalah kabel UTP Category 5 atau Enhanced Category 5 (Cat5e), kabel fiber-optic, atau radio (jika memang tanpa kabel). Komputer dapat berkomunikasi dengan NIC dengan menggunakan beberapa metode, yakni I/O yang dipetakan ke memori, Direct Memory Access (DMA), atau memory yang digunakan bersama-sama. Sebuah aliran data paralel akan dikirimkan kepada kartu NIC dan disimpan terlebih dahulu di dalam memori dalam kartu sebelum dipaketkan menjadi beberapa frame berbeda-beda, sebelum akhirnya dapat ditransmisikan melalui media jaringan. Proses pembuatan frame ini, akan menambahkan header dan trailer terhadap data yang hendak dikirimkan, yang mengandung alamat, pensinyalan, atau informasi pengecekan kesalahan. Frame-frame tersebut akan kemudian diubah menjadi pulsa-pulsa elekronik (voltase, khusus untuk kabel tembaga), pulsa-pulsa cahaya yang dimodulasikan (khusus untuk kabel fiber-optic), atau gelombang mikro (jika menggunakan radio/jaringan tanpa kabel). NIC yang berada dalam pihak penerima akan memproses sinyal yang diperoleh dalam bentuk terbalik, dan mengubah sinyal-sinyal tersebut ke dalam aliran bit (untuk menjadi frame jaringan) dan mengubah bit-bit tersebut menjadi aliran data paralel dalam bus komputer penerima. Beberapa fungsi tersebut dapat dimiliki oleh NIC secara langsung, diinstalasikan di dalam firmware, atau dalam bentuk perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sistem operasi. 2. NIC logis NIC logis merupakan jenis NIC yang tidak ada secara fisik dan menggunakan sepenuhnya perangkat lunak yang diinstalasikan di atas sistem operasi dan bekerja seolah-olah dirinya adalah sebuah NIC. Contoh dari perangkat NIC logis adalah loopback adapter (dalam sistem operasi Windows, harus diinstalasikan secara manual atau dalam sistem operasi keluarga UNIX, terinstalasi secara default, dengan nama interface lo) dan Dial-up adapter (yang menjadikan modem sebagai sebuah alat jaringan dalam sistem operasi Windows). Kartu NIC logis ini dibuat dengan menggunakan teknik emulasi. 4. Hub Hub Alat penghubung atar komputer, semua jenis komunikasi hanya dilewatkan oleh hub. hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang sederhana (misal hanya untuk menyambungkan beberapa komputer di satu group IP lokal) ketika ada satu paket yang masuk ke satu port di hub, maka akan tersalin ke port lainnya di hub yg sama dan semua komputer yg tersambung di hub yang sama dapat membaca paket tersebut. Saat ini hub sudah banyak ditinggalkan dan diganti dengan switch. Alasan penggantian ini biasanya adalah karena hub mempunyai kecepatan transfer data yang lebih lambat daripada switch. Hub dan switch mempunyai kecepatan transfer data sampai dengan 100 Mbps bahkan switch sudah dikembangkan sampai kecepatan 1 Gbps. 5. Repeaters Contoh yang paling mudah adalah pada sebuah LAN menggunakan topologi Bintang dengan menggunakan kabel unshielded twisted pair. Dimana diketahui panjang maksimal untuk sebuah kabel unshileded twisted pair adalah 100 meter, maka untuk menguatkan sinyal dari kabel tersebut dipasanglah sebuah repeater pada jaringan tersebut. 6. Bridges / Jembatan Bridge jaringan adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Bridge juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda, seperti halnya antara Token Ring dan Ethernet. Bridge akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim tapi tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen jaringan yang dikoneksikan ke bridge tersebut harus terdapat protokol jaringan yang sama (seperti halnya TCP/IP). Bridge jaringan juga kadang-kadang mendukung protokol Simple Network Management Protocol (SNMP), dan beberapa di antaranya memiliki fitur diagnosis lainnya. Terdapat tiga jenis bridge jaringan yang umum dijumpai: i. Bridge Lokal: sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal. ii. Bridge Remote: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network. iii. Bridge Nirkabel: sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel. 7. Routers Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI. Gambar 1. Analogi Router dan Switch a. Fungsi Router Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN. Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring. Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan. b. Jenis-jenis Router Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni: 1. Static Router (Router Statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan. 2. Dynamic Router (Router Dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya. Router dari D-Link Interface dari Aplikasi pada D-Link Router BAB III METODOLOGI A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian di tiga tempat yang berbeda, pertama mulai dari Kantor Pelayanan Terpadu Kabupaten Sragen, lalu selanjutnya di Museum Kartun Indonesia Bali di Kuta Bali, dan terakhir penelitian dilakukan di PT Excelcomindo Pratama Tbk. Cabang Bali. 2. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan studi ekskursi dilakukan selama empat hari yaitu mulai dari tanggal 15 Januari 2009 sampai 19 Januari 2009. B. Pendekatan Penelitian Penelitian studi kasus ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif. Menurut Poerwandari (1998) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman video dan lain-lain. Dalam penelita kualitatif perlu menekankan pada pentingnya kedekatan dengan orang-orang dan situasi penelitian, agar peneliti memperoleh pemahaman jelas tentang realitas dan kondisi kehidupan nyata. (Patton dalam Poerwandari, 1998) C. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitiaan ini, peneliti menggunakan 2 teknik pengumpulan data, yaitu : 1. Wawancara Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka. Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara. Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) dalam proses wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat Tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara berlangsung (Patton dalam poerwandari, 1998) Kerlinger (dalam Hasan 2000) menyebutkan 3 hal yang menjadi kekuatan metode wawancara : a. Mampu mendeteksi kadar pengertian subjek terhadap pertanyaan yang diajukan. Jika mereka tidak mengerti bisa diantisipasi oleh interviewer dengan memberikan penjelasan. b. Fleksibel, pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan masing-masing individu. c. Menjadi stu-satunya hal yang dapat dilakukan disaat tehnik lain sudah tidak dapat dilakukan. Menurut Yin (2003) disamping kekuatan, metode wawancara juga memiliki kelemahan, yaitu : a. Retan terhadap bias yang ditimbulkan oleh kontruksi pertanyaan yang penyusunanya kurang baik. b. Retan terhadap terhadap bias yang ditimbulkan oleh respon yang kurang sesuai. c. Probling yang kurang baik menyebabkan hasil penelitian menjadi kurang akurat. d. Ada kemungkinan subjek hanya memberikan jawaban yang ingin didengar oleh interviwer. 2. Observasi Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian. Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara. Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut. Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) salah satu hal yang penting, namun sering dilupakan dalam observasi adalah mengamati hal yang tidak terjadi. Dengan demikian Patton menyatakan bahwa hasil observasi menjadi data penting karena : a. Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam hal yang diteliti akan atau terjadi. b. Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan dari pada pembuktiaan dan mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara induktif. c. Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh subjek penelitian sendiri kurang disadari. d. Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara. e. Observasi memungkinkan peneliti merefleksikan dan bersikap introspektif terhadap penelitian yang dilakukan. Impresi dan perasan pengamatan akan menjadi bagian dari data yang pada giliranya dapat dimanfaatkan untuk memahami fenomena yang diteliti. D. Alat Bantu pengumpulan Data Menurut Poerwandari (1998) penulis sangat berperan dalam seluruh proses penelitian, mulai dari memilih topik, mendeteksi topik tersebut, mengumpulkan data, hingga analisis, menginterprestasikan dan menyimpulkan hasil penelitian. Dalam mengumpulkan data-data penulis membutuhkan alat Bantu (instrumen penelitian). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 3 alat bantu, yaitu : 1. Pedoman wawancara Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini disusun tidak hanya berdasarkan tujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 2. Pedoman Observasi Pedoman observasi digunakan agar peneliti dapat melakukan pengamatan sesuai dengan tujuan penelitian. Pedoman observasi disusun berdasarkan hasil observasi terhadap perilaku subjek selama wawancara dan observasi terhadap lingkungan atau setting wawancara, serta pengaruhnya terhadap perilaku subjek dan informasi yang muncul pada saat berlangsungnya wawancara. 3. Alat Perekam Alat perekam berguna Sebagai alat Bantu pada saat wawancara, agar peneliti dapat berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa harus berhenti untuk mencatat jawaban-jawaban dari subjek. Dalam pengumpulan data, alat perekam baru dapat dipergunakan setelah mendapat ijin dari subjek untuk mempergunakan alat tersebut pada saat wawancara berlangsung.
 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 
 A. Kantor Pelayanan Terpadu Kabupaten Sragen 1. Profil Sragen merupakan sebuah kabupaten yang terdiri 20 kecamatan. Wilayahnya dibelah menjadi 2 wilayah, yaitu Utara Bengawan Solo & Selatan Bengawan Solo. Sragen merupakan salah satu kabupaten di Indonesia dengan perkembangan Teknologi Informasi yang pesat. Kini penyebaran teknologi informasi di Sragen sudah menyebar sampai ke pelosok desa. Hal tersebut dapat dicapai berkat prinsip kerja dari para pegawai pemerintahan di Sragen. Prinsip-prinsip tersebut adalah : a. Komitmen : Visi, misi, tujuan, dan sasaran b. Konseptual : Perencanaan, pelaksanaan, target, output, outcome c. Kontinyu : Kesinambungan, tahapan, keteraturan d. Konsisten : Ketaatan, kedisiplinan, ketertiban e. Konsekuen : Tanggung jawab, tanggung gugat, hak, kewajiban Guna Optimalisasi Desentralisasi Kewenangan, maka ditempatkan 3 (tiga) orang PNS di Desa, dengan kinerja yang profesional dan akuntabel dengan tugas dengan fungsi : a. Bekerja secara profesional di bidang Ketahanan Pangan, Informasi Teknologi dan Pemberdayaan Masyarakat. b. Menjadi inovator , motivator dan dinamisator di lingkungan Unit Kerja Pemerintah Desa c. Membangkitkan partisipasi masyarakat terhadap Keberhasilan Pembangunan Desa Seluruh PNS yang ditempatkan di desa diberikan fasilitas sepeda motor dan juga tambahan insentif setiap bulan. Keberhasilan kabupaten dalam pengembangan teknologi informasi tak lepas dari sarana dan prasarana yang mendukung, diantaranya adalah : a. Sofware computersasi perijinan ( LAN / Local Area Network ) b. On Line System ( WAVELAN ) dengan semua dinas / instansi c. Videoconference - > Bupati -> Semua Dinas d. CCTV yang bisa diakses dari berbagai tempat e. Ruang pelayanan yang aman dan nyaman Teknologi Informasi di Kabupaten Sragen berkembang sejak awal tahun 2002 yaitu dimulainya koneksi jaringan komputer dan integrasi sistem pd kompleks perkantoran SETDA, yg terpusat di PDE. Tahun 2003 dimulai koneksi antar Dinas/Satker di luar SETDA dan 8 titik Kecamatan hingga pd thn 2005/2006 semua Dinas/Satker dan 20 Kecamatan terkoneksi jaringan Online. Tahun 2007 dibangun Jaringan Desa yang meliputi 208 Desa/Kel se-Kab. Sragen. Development System/Aplikasi, Pengolahan Data dan Maintenance seluruhnya dilaksanakan oleh TimTeknis PDE Sragen. 2. Pemanfaatan Jaringan dan Perangkat Keras Komputer Jaringan dan perangkat keras kini memegang peranan vital dalam perkembangan teknologi informasi di Sragen. Jaringan yang digunakan di kabupaten Sragen merupakan jaringan intranet yang menghubungkan tiap kecamatan dengan Kantor Pemerintah Kabupaten Sragen dengan memanfaatkan protokol point-to-point. Jaringan dan perangkat keras di Sragen dimanfaatkan untuk : a. Pengembangan e-Government e-Goverment diharapkan dapat meningkatkan pelayanan untuk masyarakat dengan lebih menyeluruh serta transparan, oleh karena itu Pemerintah kabupaten Sragen menerapkan strategi : i. Mengembangkan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya, serta terjangkau oleh masyarakat luas. ii. Menata sistem manajemen dan proses kerja pemerintahan. iii. Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. iv. Meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industri telekomunikasi dan teknologi informasi v. Mengembangkan kapasitas SDM di lingkungan pemerintahan dan meningkatkan e-literacy masyarakat. vi. Melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapan-tahapan yang realistik dan terukur. b. Aplikasi KANTAYA (Kantor Maya) Kantaya merupakan sebuah aplikasi yang berfungsi untuk melakukan daily report monitoring untuk setiap Satker, Kecamatan, BUMD, dan Desa/Kelurahan. Fungsi-fungsi dari KANTAYA antara lain untuk : i. Sarana pengiriman Data melalui Sistem Online ii. Informasi dan Monitoring Proyek/Kegiatan secara OnLine pada setiap Satker iii. Agenda Kerja pada setiap Satker iv. Forum Diskusi dan Chating antar Personil dan Satker v. Surat Dinas / Undangan pada Satker Halaman Utama Aplikasi KANTAYA c. Aplikasi SURYA (Surya Maya) Untuk aplikasi yang satu ini kegunaanya adalah untuk administrasi surat menyurat secara unline bagi seluruh Satker serta untuk meminimalisir penggunaan kertas / penghematan kertas menuju paperless. Halaman Utama Aplikasi SURYA d. Sistem Informasi Kepenaduduka (SIMDUK) SIMDUK merupakan aplikasi yang berguna untuk pelayanan administrasi kependudukan secara online, cepat dan mudah, serta dapat digunakan untuk pembuatan KTP yang tidak memakan waktu hingga 5 menit. Halaman Utama Aplikasi SIMDUK e. Teleconference Salah satu pemanfaatan jaringan dan perangkat keras di kabupaten sragen adalah untuk teleconference baik dalam lingkup kabupaten Sragen sendiri, misal teleconference antara bupati Sragen dengan camat-camat di tiap kecamatan yang ada di Sragen maupun dengan jaringan diluar kabupaten Sragen. f. Pembuatan Website Pemda Sragen Untuk menjawab tantangan globalisasi serta meraih peluang yang menguntungkan pada masa yang akan datang, kebijakan pemerintah Kabupaten Sragen dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan di buat pula Website Pemda Sragen yang beralamatkan di http:// www.sragenkab.go.id Halaman Utama Website Pemda Sragen B. Museum Kartun Indonesia Bali 1. Profil Museum Kartun Indonesia tepatnya di daerah Kuta Bali merupakan satu-satunya museum kartun di Indonesia yang berdiri pada tanggal 13 Maret 2008, dengan visinya yaitu menempatkan karya seni kartun dalam konteks seni, sehingga terapresiasi, memiliki nilai setara karya seni lainnya; konservasi, koleksi, informasi dan pustaka seni kartun Indonesia. Selain visi, Museum Kartun Indonesia Bali juga mempunyai misi antara lain: memperluas wawasan seni kartun dan peranannya kepada masyarakat, menyajikan seni kartun sebagai sarana pendidikan yang menghibur, dan meningkatkan harkat dan martabat seniman kartun Indonesia. Museum ini dapat berdiri dan menampung lebih dari 1000 karya kartun dari seluruh Indonesia. Karya tertua adalah berasal dari tahun 1950 karya Augustin Sibarani yang saat Museum ini tidak semata hanya mengoleksi karya, memamerkannya dan dibuka untuk dikunjungi masyarakat, tetapi juga bergerak untuk mengadakan berbagai macam program baik pendidikan maupun sesuatu yang sifatnya komersil guna menghidupi museum itu sendiri. Dari segi pendidikan, museum ini saat ini mempunyai program EDUCARTOON, sebuah wadah pengenalan seni kartun pada anak-anak dan sebagai alat untuk menjaring bakat seni khususnya seni kartun. Educartoon terdiri dari program workshop dan cartoon competition. Workshop biasa dilakukan untuk memberi pengetahuan seni kartun dan menggelitik mereka untuk berkreasi lewat kartun. Sementara cartoon competition dilakukan untuk mencari bibit-bibit kartunis junior yang berpotensi. Program LIVE CARTOON merupakan program komersil yang dipakai untuk menghidupi museum yaitu made to order gambar kartun wajah anda. 2. Pemanfaatan Jaringan dan Perangkat Keras Komputer Museum Kartun Indonesia Bali mempergunakan perangkat keras komputer untuk menangani masalah desain untuk produk akan yang mereka pasarkan, diantaranya da t-shirt. Untuk jaringan mereka memanfaatkan internet sebagai media untuk mempromosikan produk mereka. C. PT Excelcomindo Pratama Tbk. Cabang Bali 1. Profil Perusahaan XL di Bali merupakan salah satu cabang XL yang ada di Indonesia. XL cabang Bali sudah memakai sistem IT Base dan memiliki backbone handal di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan dengan memakai fiber optic, 60% dari jaringan backbone tersebut berbasis Ipserta memakai sistem range loop karena kapasitas untuk jangkauan lebih luas. XL mempelopori sharing menara, dimana 1 menara dipakai oleh beberapa operator seluler secara bersamaan. XL dapat memonitor dan mengontrol trafic dengan memakai IP base. Mengenai PT Excelcomindo Pratama sendiri, PT Excelcomindo Pratama Tbk. (“XL” atau “Perseroan”) didirikan pada tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari. Pada tahun 1995, seiring dengan kerjasama antara Rajawali Group – pemegang saham – dengan beberapa investor asing (Nynex, AIF dan Mitsui), PT Grahametropolitan Lestari mengubah nama menjadi PT Excelcomindo Pratama dengan kegiatan utama usahanya sebagai penyelenggara jasa teleponi dasar. XL mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996 dengan menyediakan jasa teleponi dasar menggunakan teknologi GSM 900. Dalam perkembangannya, XL juga memperoleh Izin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler untuk teknologi DCS 1800, Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup, Izin Penyelenggaraan Jasa Internet (Internet Services Protocol/ISP) dan Izin Penyelenggaraan Jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik (Voice over Internet Protocol/VoIP). Pada tahun 2006, XL memperoleh Izin Penyelenggaraan Seluler untuk teknologi 3G dan meluncurkannya secara komersial pada bulan September 2006. Hingga saat ini, XL telah mendirikan lebih dari 14.000 menara Base Transceiver Station (BTS) di seluruh Indonesia untuk melayani lebih dari 22 juta pelanggannya. Dan XL berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan cakupan wilayah selulernya di masa mendatang, agar kebutuhan komunikasi para pelanggan dapat senantiasa berjalan kapanpun, di manapun. Untuk memberikan pelayanan dan dukungan terbaik bagi para pelanggannya, hingga kwartal I tahun 2007 telah tersedia lebih dari 156 gerai XL Center di seluruh Indonesia, didukung oleh layanan Contact Center yang selalu siap menyediakan informasi kepada pelanggan selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Pada tahun 2006, XL resmi memperoleh lisensi 3G, dan selain menggelar layanan 3G yang inovatif, pelanggan XL semakin dimanjakan dengan hadirnya dukungan Video Contact Center, layanan dukungan pelanggan berbasis teknologi 3G. Dengan penyediaan produk, layanan dan dukungan pelanggan tersebut, berbagai penghargaan bergengsi telah diraih oleh XL. Penghargaan ini sebagai bukti komitmen XL untuk senantiasa meningkatkan kualitas dan inovasi produk serta layanannya. 2. Pemanfaatan Jaringan dan Perangkat Keras i. Base Transceiver Station (BTS) Secara berkesinambungan XL membangun jaringan BTS untuk memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas jaringan. Belanja modal XL pada 2007 adalah sebesar USD 700 juta. Setengah dari belanja modal tersebut digunakan untuk memperluas dan memperkuat cakupan di Pulau Jawa, Bali, dan Lombok. Sepertiga lainnya untuk membangun jaringan BTS di Pulau Sumatera dan sisanya untuk jaringan di Indonesia bagian Timur. Pada akhir 2007, jangkauan jaringan XL telah mencapai 90% cakupan populasi Indonesia. Sampai akhir tahun 2007, XL telah menyiapkan perluasan jaringan hingga ke Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua. XL juga hadir di kota-kota besar Indonesia bagian timur yang meliputi Ambon, Ternate, Jayapura, Porong, Timika, Merauke dan Kupang. Dengan demikian, jaringan XL akan membentang, sepanjang Indonesia, dari Sabang hingga Merauke. Sepanjang tahun 2007, XL berhasil menambah 3.897 BTS sehingga XL secara total telah memiliki 11.157 BTS di sepanjang Indonesia, yang tersebar sepanjang Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Pada akhir tahun 2007, ketersediaan Base Station Subsystem XL secara nasional adalah 99%. ii. Infrastruktur Jaringan Di tahun 2007, XL dengan sukses memperluas dan meningkatkan jaringan serat optik di beberapa kota besar di Indonesia. Untuk Pulau Jawa dimana terdapat lebih dari 62% pelanggan, XL telah mempunyai jaringan serat optik yang terdiri dari jaringan utama (backbone) dan jaringan penghubung (ring). Serat optik berkapasitas tinggi ini membentang sepanjang jalan kereta api di pulau Jawa, dari Jawa Barat hingga Surabaya dan Pasuruan di Jawa Timur. Sepanjang tahun 2007, XL telah menginstalasi lebih dari 3.000 km jaringan optik sehingga total jaringan serat optik (kabel laut dan darat) adalah lebih dari 9.000 km. Sementara itu, XL telah membangun kabel bawah laut dengan kapasitas terpasang hingga 10 gigabytes per detik dari Jawa Timur ke Bali, Nusa Tenggara, dan berakhir di Sulawesi Selatan. Perseroan juga memiliki kabel bawah laut yang menghubungkan Sulawesi Tengah dengan Sangatta di Kalimantan. Jaringan kabel bawah laut di Ancol, Jakarta Utara terhubung dengan Batam yang melalui Pulau Bangka dilanjutkan ke kepulauan Riau lalu ke Jambi dan berakhir di Batam. Di Sumatera, XL telah membangun jaringan yang menghubungkan kota-kota besar di sepanjang Sumatera. Jaringan utama di Sumatera akan dihubungkan ke Pulau Jawa melalui kabel bawah laut dari Anyer ke Kalianda yang sedang dalam proses pembangunan. Sehubungan dengan perluasan jaringan transmisi, XL telah berhasil mengaplikasikan teknologi terbaru dengan membangun jaringan multipleks berkapasitas sangat tinggi (10 Gbps) DWDM Network, MPLS dan NGN Network disamping teknologi TDM konvensional yang sudah ada seperti PDH, SDH dan C-WDM. iii. Akses ke Jaringan Internasional Di akhir tahun 2007, XL telah mengoperasikan proyek sistem serat optik bawah laut Batam Rengit Cable System (BRCS), yang menghubungkan Batam dengan Sungai Rengit di Johor, Malaysia. Dengan teknologi tinggi yang dimilikinya, BRCS menawarkan solusi komunikasi melalui jaringan internasional dengan kecepatan tinggi, kapasitas besar, serta tarif yang kompetitif. Selain BRCS, XL juga mempunyai jaringan digital microwave yang menghubungkan Batam dengan Singapura dan Batam dengan Penggarang (Malaysia). Jaringan ini berlaku sebagai rute alternatif untuk menghubungkan jaringan XL di Indonesia dengan jaringan internasional. iv. Switching Saat ini XL telah mengimplementasikan teknologi switch terkini yaitu NGN (New Generation Network) yang merupakan perpaduan antara MGW (Media Gateway) dan MSC-S (MSC-Serve). Teknologi berbasis IP ini menggantikan teknologi sebelumnya yang berbasis TDM. Penggunaan teknologi terbaru ini menjamin ketersediaan kapasitas serta peningkatan kualitas jaringan XL. Dengan kecanggihan yang dimiliki, Perseroan dapat selalu memberikan kualitas terbaik bagi pelanggan. Di akhir tahun 2007, XL Successful Call Rate adalah 95% sedangkan Call Completion Rate adalah 99% dan Blocking Rate dibawah 1%. v. Disaster Recovery Center XL juga telah berhasil membangun gedung khusus network di Bintaro dan sedang dalam perencanaan untuk membangun gedung yang serupa di area Bandung dan Surabaya. Gedung khusus network ini dibangun sebagai bagian rencana strategis jangka panjang XL untuk memperkuat dan mengantisipasi permintaan kapasitas dan sistem DRP (Disaster Recovery Plan). vi. Sistem Penagihan Sejak 2003, XL telah menjadi operator pertama di Indonesia yang mengimplementasikan “Convergence Billing System”. Dengan adanya sistem ini, data pelanggan prabayar dan pasca bayar dapat diproses dengan sistem yang sama dan memungkinkan XL untuk lebih fleksibel dalam menciptakan program-program marketing untuk para pelanggan dengan perhitungan tagihan yang akurat sampai dengan detik terakhir. Sumber : http://www.xl.co.id/Korporat/TentangXL.aspx http://www.xl.co.id/Korporat/TentangXL/StrategiPerusahaan/JaringandanInfrastruktur.aspx http://pde.sragenkab.go.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=44 http://www.sragenkab.go.id/ http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer http://id.wikipedia.org/wiki/Bridge_jaringan http://id.wikipedia.org/wiki/Router http://id.wikipedia.org/wiki/Kartu_jaringan http://www.masterseek.com/id/42687211/Repeaters.htm http://id.wikipedia.org/wiki/Hub

Leave a Reply

Best wishes !!
Thank you for your visit.!!

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

CARI DISINI

myAds1

Popular Post

Blogger templates

cbox

close

Blogroll

Comments
Comments
Blogger Widgets

bunnga

ARTIKEL

Arsip Blog

Blogger templates

CARI DI SINI

Blog Archive

Powered by Blogger.

About

Blogroll

- Copyright © umam bakry -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -