Posted by : M ULUL AZMI UMAM
Tuesday, 12 November 2013
A. Pengertian Organisasi
Organisasi
meurut para ahli adalah:
• Organisasi Menurut Stoner "Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama."[1]
• Organisasi Menurut James D. Mooney "Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama."[2]
• Organisasi Menurut Chester I. Bernard "Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih."[3]
• Organisasi Formal. Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
• Organisasi Informal. Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
• Organisasi Menurut Stoner "Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama."[1]
• Organisasi Menurut James D. Mooney "Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama."[2]
• Organisasi Menurut Chester I. Bernard "Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih."[3]
• Organisasi Formal. Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
• Organisasi Informal. Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
1 Stoner Manajemen ororganisasi, Jakarta: PT. Cendekia
Informatika.2001.hlm.49
2 James D. Mooney, Manajemen organisasi, Jakarta:Mitra
Usaha, 1973.hlm.22
3 Chester I. Bernard, Manajemen kepemipinan, Jakarta:
Profesional Books,1998.hlm.36
Perilaku organisasi juga dikenal
sebaagai Studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah
akademik khusus yang mempelajari orgailmu politik, antropologi dan psikologi.
Disiplin-disiplin lain yang terkait nisasi, dengan memanfaatkan metode-metode
dari ekonomi, sosiologi, dengan studi ini adalah studi tentang Sumber daya
manusia dan psikologi industri serta perilaku organisasi. Studi organisasi
adalah telaah tentang pribadi dan dinamika kelompok dan konteks organisasi,
serta sifat organisasi itu sendiri.
Setiap kali orang berinteraksi dalam organisasi, banyak faktor yang ikut
bermain. Studi organisasi berusaha untuk memahami dan menyusun model-model dari
faktor-faktor ini. Seperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi
berusaha untuk mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah
kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku
pekerja. Karena itu, perilaku organisasi (dan studi yang berdekatan dengannya,
yaitu psikologi industri) kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi
pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu, Perilaku Organisasi
dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasi dan keberhasilan
kerja. Meskipun studi ini menelusuri akarnya kepada Max Weber dan para pakar
yang sebelumnya, studi organisasi biasanya dianggap baru dimulai sebagai
disiplin akademik bersamaan dengan munculnya manajemen ilmiah pada tahun
1890-an, dengan Taylorisme yang mewakili puncak dari gerakan ini. Para tokoh
manajemen ilmiah berpendapat bahwa rasionalisasi terhadap organisasi dengan
rangkaian instruksi dan studi tentang gerak-waktu akan menyebabkan peningkatan
produktivitas. Studi tentang berbagai sistem kompensasi pun dilakukan. Perang
Dunia II menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini, ketika penemuan
logistik besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan munculnya minat yang
baru terhadap sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap studi organisasi.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, bidang ini sangat dipengaruhi oleh psikologi
sosial dan tekanan dalam studi akademiknya dipusatkan pada penelitian
kuantitatif. Sejak tahun 1980-an, penjelasan-penjelasan budaya tentang
organisasi dan perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini.
Metode-metode kualitatif dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan
memanfaatkan pendekatan-pendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi.
Perilaku organisasi saat ini merupakan bidang studi yang berkembang. Jurusan
studi organisasi pada umumnya ditempatkan dalam sekolah-sekolah bisnis,
meskipun banyak universitas yang juga mempunyai program psikologi industri dan
ekonomi industri pula Bidang ini sangat berpengaruh dalam dunia bisnis dengan
para praktisi seperti Peter Drucker dan Peter Senge yang mengubah penelitian akademik
menjadi praktik bisnis. Perilaku organisasi menjadi semakin penting dalam
ekonomi global ketika orang dengan berbagai latar belakang dan nilai budaya
harus bekerja bersama-sama secara efektif dan efisien. Namun bidang ini juga
semakin dikritik sebagai suatu bidang studi karena asumsi-asumsinya yang
etnosentris dan pro-kapitalis. Organisasi (Yunani: organon - alat) adalah suatu
kelompok orang yang memiliki tujuan yang sama. Baik dalam penggunaan
sehari-hari maupun ilmiah, istilah ini digunakan dengan banyak cara. Dalam
ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu,
terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian
mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku
organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization
analysis). Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang
cukup sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.
B.
Pengertian Manajemen Organisasi
Dari sisi manajemen organisasi adalah
sebuah sistem lain atau suatu sarana yang menerima input manajemen berupa
tujuan-tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dan outputnya diharapkan berupa
realisasi yang sesuai dengan rencana tersebut .Dalam sistem organisasi maka
yang jadi tujuan adalah bagaimana agar tercipta kerjasama diantara personil
yang terkait dalam struktur organisasi itu. Makalah ini mengkaji system
organisasi sebagai sebuah sistem produksi serta sebagai sebuah system yang
terbuka, dalam artian ia berinteraksi dengan lingkungan, menarik input tertentu
dari lingkungan dan merubahnya menjadi output. Sebagai sebuah system terbuka,
organisasi itu sangat penting dan organisasi dipengaruhi oleh empat subsistem
utama, yakni:
1. System
Ekonomi
2. System Teknologi
4. System Sosial Budaya
5. System Hukum dan Polotik
Teori ERG (Existence Relatedness Growth )
oleh Alderfer menyatakan bahwa individu termotivasi berperilaku untuk memuaskan
satu dari tiga kelompok kebutuhan.(Gibson,vanchvich Donnelly,Organisasi,Edisi
kedelapan). Ketiga kelompok kebutuhan itu adalah :
1. Kebutuhan Pertumbuhan
2. Kebutuhan Keterkaitan
3. Kebutuhan Eksistensi
Teori ERG mengasumsikan bahwa Individu yang gagal
memuaskan kebutuhan pertumbuhan menjadi frustasi, mundur, dan memfokuskan
kembali perhatian pada kebutuan yang ebih rendah. Motivasi ini diukur dengan
cara membuat skala pelaporan diri yang digunakan untuk menilai tiga kategori
kebutuhan. Dalam Robbins, S.P (1993). Perilaku pada dasarnya berorientasi pada
tujuan. Dengan perkataan lain, perilaku kita pada umunya dimotivasi oleh suatu
keinginan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan spesifik tersebut tidak selalu
diketahui secara sadar oleh individu yang bersangkutan. Ada kalanya kita
bertanya : “ mengapa saya melakukan itu adalah orang pertama yang memahami
pentingnya motivasi dibawah sadar. Ia beranggapan bahwa manusia tidak selalu
menyadari tentang segala sesuatu yang diinginkan mereka hingga sebagian besar
perilaku mereka dipenuhi oleh kebutuhan-kebutuhan dibawah sadar. Maka oleh
karenanya, sering kali hanya sebagian kecil dari motivasi jelas terlihat atau
disadari oleh orang yang bersangkutan. Guna dapat meramalkan perilaku, kita
perlu mengetahui kebutuhan-kebutuhan apa pada manusia yang menyebabkan
timbulnya tindakan-tindakan tertentu pada waktu tertentu. Pengembangan
Organisasi Lebih dikenal dengan organization development (OD) .Pengertian pokok
OD adalah perubahan yang terencana (planned change). Perubahan , dalam bentuk
pembaruan organisasi dan modernisasi, terus menerus terjadi dan mempunya
pengaruh yang sangat dominan dalam masyarakat kini. Organisasi beserta
warganya, yang membentuk masyakat modern , mau tidak mau harus beradaptasi
terhadap arus perubahan ini. Perubahan perubahan yang terjadi pada dasarnya
dapat dikelompokkan dalam empat katagori , yaitu perkembangan teknologi,
perkembangan produk, ledakan ilmu pengetahuan dan jasa yang mengakibatkan makin
singkatnya daur hidup produk, serta perubahan sosial yang mempengaruhi
perilaku, gaya hidup, nila nila dan harapan tiap orang. Untuk dapat bertahan ,
organisasi harus mampu mengarahkan warganya agar dapat beradaptasi dengan baik
dan bahkan agar mampu memanfaatkan dampak positif dari berbagai pembaruan
tersebut dengan pengembangan diri dan pengembangan organisasi. Proses
mengarahkan warga organisasi dalam mengembangkan diri menghadapi perubahan
inilah yang dikenal luas sebagai proses organization development (OD). Karena
menyangkut perubahan sikap, persepsi,perilaku dan harapan semua anggota
organisasi, OD di definisikan sebagai upaya pimpinan yang terencana dalam
meningkatkan efektivitas organisasi, dengan menggunakan cara intervensi (oleh
pihak ketiga) yang didasarkan pada pendekatan perilaku manusia. Dengan kata
lain penerapan OD dalam organisasi dilakukan dengan bantuan konsultan ahli,
sistemis ,harus didukung oleh pimpinan serta luas aplikasinya. Teori dan
praktik OD didasarkan pada beberapa asumsi penting yakni : Manusia sebagai
individu, Dua asumsi penting yang mendasari OD adalah bahwa manusia memiliki
hasrat berkembang dan kebanyakan orang tidak hanya berpotensi , dan
berkeinginan untuk berkontribusi sebanyak mungkin pada organisasi. OD bertujuan
untuk menghilangkan faktor faktor dalam organisasi yang menghambat perkembangan
dan menghalangi orang untuk berkontribusi demi tercapainya sasaran organisasi.
Manusia sebagai anggota dan pemimpin kelompok. Organisasi yang menerapkan OD
harus berasumsi bahwa setiap orang dapat diterima dan diakui perannya oleh
kelompok kerjanya. Dalam organisasi perlu ditumbuhkan keterbukaan agar para
anggotanya dapat dengan leluasa mengungkapkan perasaannya dan pikirannya. Dalam
keterbukaan , orang akan mendapatkan kepuasaan kerja yang lebih tinggi,
sehingga dengan demikian performansi kelompok akan lebih efektif. Manusi
sebagai wadah organisasi. Hubungan antar kelompok – kelompok dalam organisasi
menentukan efektivitas masing masing kelompok tersebut. Misalnya bila
komunikasi antar-kelompok hanya terjadi pada tingkat manajernya , koordinasi
dan kerjasama akan kurang efektif dalam pelaksanaanya.
Atas dasar asumsi asumsi diatas, proses pengembangan organisasi diterapkan dengan sasaran:
Atas dasar asumsi asumsi diatas, proses pengembangan organisasi diterapkan dengan sasaran:
1. Hubungan yang lebih efektif antara
departemen , divisi dan kelompok kelompok
kerja dalam organisasi
kerja dalam organisasi
2. Hubungan pribadi yang lebih efektif
antara manajer dan karyawan pada semaua
jenjang organisasi
jenjang organisasi
3. Terhapusnya hambatan hambatan
komunikasi antara pribadi dan kelompok
4. Berkembangnya iklim yang ditandai
dengan saling percaya, dan keterbukaan yang
dapat memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih berprestasi
dapat memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih berprestasi
C. Penerapan
Pemahaman Motivasi Terhadap Perilaku
Salah satu determinan perilaku adalah motivasi.
Menurut Gibson (1995) Istilah motivasi berhubungan dengan ide, gerakan dan
apabila kita menyatakannya secara amat sederhana, maka merupakan sesuatu hal
yang “mendorong “ atau menggerakkan kita untuk berperilaku dengan cara
tertentu. Hal itulah yang merangsang seseorang untuk maju dan mendorong kearah
tujuan. Pelaksanaan pekerjaan merupakan perilaku organisatoris yang dipilih
seseorang guna mencapai tujuan-tujuan pribadinya, yakni tujuan yang dianggapnya
penting untuk bergerak maju. Jadi, seseorang yang mementingkan hasil pekerjaan
merupakan seseorang yang mementingkan motivasi. Ia akan memanfaatkan antara
hubungan pribadinya dan kekuasaannya atas lingkungan kerja sebagai alat
motivasional. Perilaku Organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki dampak
perorangan, kelompok dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud
menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi
(Stephen P. Robbins, Perilaku organisasi Jilid 1:7). Perilaku Organisasi
mempunyai faktor dalam melaksanakan organisasi tersebut untuk diramalkan. Faktor tersebut adalah:
1)Peningkatan
produktifitas
Organisasi dikatakan produktif jika tujuan dapat dicapai dan proses pencapaian tersebut dilakukan dengan merubah masukan menjadi keluaran dengan biaya yang paling rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produktifitas berhubungan dengan keefektifan dan keefisienan.
2)Pengurangankemangkiran
Kemangkiran adalah tindakan tidak masuk kerja tanpa alasan. Tingkat kemangkiran yang tinggi dapat berdampak langsung pada keefektifan dan efisiensi organisasi.
3)Penurunan Turn Over
Turn over adalah pengunduran diri secara permanen dari organisasi.
4)Peningkatan kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah perbedaan antara banyaknya ganjaran yang diterima karyawan dan banyaknya yang mereka yakini harus mereka terima. Karyawan dikatakan merasakan puas bila perbedaan bernilai positif secara perhitungan matematis.
Organisasi dikatakan produktif jika tujuan dapat dicapai dan proses pencapaian tersebut dilakukan dengan merubah masukan menjadi keluaran dengan biaya yang paling rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produktifitas berhubungan dengan keefektifan dan keefisienan.
2)Pengurangankemangkiran
Kemangkiran adalah tindakan tidak masuk kerja tanpa alasan. Tingkat kemangkiran yang tinggi dapat berdampak langsung pada keefektifan dan efisiensi organisasi.
3)Penurunan Turn Over
Turn over adalah pengunduran diri secara permanen dari organisasi.
4)Peningkatan kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah perbedaan antara banyaknya ganjaran yang diterima karyawan dan banyaknya yang mereka yakini harus mereka terima. Karyawan dikatakan merasakan puas bila perbedaan bernilai positif secara perhitungan matematis.
D. Perilaku dalam berorganisasi
Berjuta karyawan kehilangan pekerjaan karena penciutan organisasi. Pada saat yang bersamaan banyak organisasi mengeluh tidak dapat menemukan orang untuk mengisi lowongan kerja sesuai spesifikasi yang diinginkan, Bagaimana saudara menerangkan dua hal tersebut yang terlihat saling bertentangan? Perilaku organisasi merupakan suatu bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi.Apa yang dipelajari, yaitu bagaimana perilaku :Perorangan (individu) Kelompok Struktur. Sejarah perilaku dimulai dari pengamatan, kita adalah mahasiswa perilaku sejak tahun-tahun terdini, kita telah mengamati tindakan orang lain dan telah mencoba untuk menafsirkan apa yang kita lihat , pernahkan itu difikirkan
• Kita telah membaca orang hampir sepanjang hidup
• Kita melihat apa yang dilakukan orang lain dan mencoba menjelaskan pada diri Anda sendiri mengapa mereka berprilaku demikian
• Kitapun terkadang meramalkan apa yang akan dilakukan pada kondisi yang berbeda.
Terdapat generalisasi perilaku secara umum dengan pertanyaan bahwa kebanyakkan dari kita menganut sejumlah keyakinan yang sering tidak bias menjelaskan mengapa orang melakukan apa yang mereka lakukan.
E. Tantangan Dan Peluang OB
Tantangan yang ada menyangkut, usia yang bertambah, rumitnya bisnis, sedangkan peluang yang ada menyangkut laju pertumbuhan inovasi , tantangan dan peluang ini masih ditambah lagi dengan. Keanekaragaman angkatan kerja meningkatnya heterogenitas organisasi dengan masuknya kelompok-kelompok yang berbeda. Kearah memperbaiki kualitas dan produktivitas dengan cara TQM (Total quality Management) yang merupakan filsafat manajemen yang didorong oleh pencapaian kepuasan pelanggan secara konstan lewat perbaikan sinambung atas semua proses organisasi, TQM memiliki implikasi karena menuntut para karyawan untuk memikirkan ulang apa yang mereka lakukan dan menjadi lebih terlibat dalam keputusan-keputusan ditempat kerjanya. Rekayasa Ulang dapat membantu untuk Mempertimbangkan kembali bagaiman pekerjaan bisa dilakukan secara maksimal dan organisasi distruksikan secara maksimal.
Related Posts :
- Back to Home »
- makalah , manajemen , penerbangan »
- MANAGEMEN ORGANISASI DAN PRILAKU
Ternyata untuk meningkatkan motivasi, perlu ada managemen diri juga yah. makasih udah post ttg motivasi min.
ReplyDeleteMantap, membantu bngt ne postingan
ReplyDelete