Posted by : M ULUL AZMI UMAM
Monday, 29 February 2016
GOEBAHAN
IBNU BAKRY
PART 1
Anak kost-kostan
Pagi
yang cerah seiring dengan munculnya sang
penguasa hari dari peraduannya yang di sambut kicauan burung seakan meneriakkan
salam untuk seluruh civitas alam untuk bergegas melakukan kegiatan,
Affan
yang seorang mahasiswa Baru Sebuah AKADEMI di YOGYAKARTA juga tidak melewatkan suasana
pagi dengan pancaran sinar surya yang memberi kehangatan
Seperti
biasa setiap pagi menjelang affan selalu duduk santai di kursi depan kamar kostnya sambil membaca buku-buku yang di pinjam di
perpustakaan kampus sambil menikmati
kehangatan pancaran mentari pagi yang katanya mengandung vitamin D dan baik
untuk tulang
hehehehee....
penulis juga kurang tahu...
sembari menunggu teman-teman Kost
yang lain menggunakan fasilitas kost
(maklum anak kost harus nengantreee...)
affan
duduk rilek menikmati aktivitasnya itu sendiri bak BIG BOSS yang yang sedang duduk santai membaca koran sambil
menikmati secangkir kopi di apartamen mewah miliknya,
Begitu Kali Perasannanya
dengan khusuknya (kayak shalat aje pake khusuk) ia menundukkan kepala mengamati
setiap untaian huruf-huruf dalam buku
dan sesekali melirik ke jam tangan kesayangan yang melingkar di tangannya..
inget-inget
tentang jam tangan yang di lingkarkan di tangannya itu,membuat affan memuatar
kembali memori ingatannya beberapa tahun yang lalu.
Begini ceritanya,,
Sewaktu
SMK dulu affan memang di kenal sebagai anak yang pendiam dan tertutup namun dia
anak yang berbakat di bidang IT setiap ujian di sekolahnya dia juga selalu
masuk peringkat lima besar,
Bakat
affan menegnai IT terlihat sejak ia duduk di bangku SMP,sewaktu SMP dia sangat
menyukai pelajaran TIK dan internet
Tak
jarang dulu affan membohongi orang tuanya ,meminta uang dengan alasan membayar
biaya kegiatan di sekolahnya, uang itu di habiskan dengan hanya duduk di depan
komputer di ruangan sempit, sampai ia menjadi candu internet.
Pada
saat itu warnet Merupakan media yang masih langka dan lagi Nge-Trend di tempatnya,letak warnet dari rumah Affan
jugak tidak terlalu jauh dan bisa di
jangkau hanya dengan berjalan kaki beberapa belas menit dan searah dengan
sekolah nya membuat affan sering terlambat
pulang sekolah karena sering mampir di warnet ada saja hal-hal baru yang dia cari atau
hanya sekedaar iseng-iseng browsing,
chatting.
Ia
memiliki beberapa account chatting dan Blog sendiri semua itu di ketahui dengan cara
belajar sendiri di warnet.
Warnet
baginya tempat dan sahabat bermain yang paling nyaman.
Sering
juga dia kena marah orang tuanya karena kelakuannya yang sering
berbohong,terlambat pulang sekolah,dan kesringan minta uang yang membuat orang
tuanya cukup kewalahan,ayahnya yang hanya
guru swasta berpenghasilan pas-pasan dan ibunya yang hanya ibu rumah
tangga di tambah lagi beban biaya kuliah kakaknya.
Namuan
affan bukan lah anak yang menyandang predikat TUNA SUSILA ,pada dasarnya dia
anak yang baik dan penurut pada orang
tuanya,perilaku itu dikarenakan rasa ingin tahunya yang tinggi akan hal-hal baru di luar sana.
Sejak
mamasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi SMK dan seiring dengan pertumbuhan yang semakin dewasa
affan perlahan-lahan mulai berfikir dan sadar akan kesalahan yang selama ini
dia lakukan, Waktunnya di warnet mulai di kurangi
Oo
ya lupa,,
Affan
dan Didik dua bersaudara, didik adalah kakak affan yang
baru saja menyelsaikan pendidikan S1 ekonominya dan sekarang bekerja di sebuah
Bank Swata,
Kembali
keceritanya affan
Orang
tuanya sadar akan bakat yang dimilikinya sampai akhirnya Selepas SMP dia di masukkan
ke Sekolah Menegah kejuruan dengan jrusan Tekhnik Komputer Dan Jaringan.
Di
sekolah affan sangat berpotensi, dia pernah di ikutkan di Olimpiade Komputer ddan Jaringan tingkat provinsi di daerahnya.
Walaupun
tidak mendapatkan juara,namun bagi Affan Event itu merupakan penghargaan
terhadap dirinya dan merupakan pengalaman yang yang paling luar biasa yang
pernah di ikutinya.
Selepas
SMK Affan mendapatkan sebuah surat panggilan PMPD untuk kuliah di sbuah
perguruan tinggi dengan jenjang DIPLOMA
dengan biaya yang relatif murah di JOGJAKARTA.
Affan
yang sebelumnya belum pernah keluar daerah merasa gembira mendapat penggilan
kuliah,
Sebelumnya
dia sudah memutuskan kuliah di sebuah Universitas yang tidak terlalu jauh dari
tempat tinggalnya,namun ia mengurungkan niatnya untuk belajar di tempat
tersebut setelah mempertimbangkan biayanya
karena Affan faham dengan kondisi Orang tuannya
Kuliah
di JOGJAKARTA. juga merupakan keinginan Affan sewaktu SMK,Tapi di benaknya
kuliah di JOGJAKARTA pasti biayanya
mahal dan hanya bisa di jangkau oleh orang yang berekonomi lumayan membuatnya
mencoba melupakan keinginnya itu.
Walaupun
harapanya Pesimis dengan kinginannya itu. tapi dia tidak pernah lupa di setiap
do’anya melantunkan setiap keinginan nya itu,termasuk keinginan nya kuliah di
JOGJAKARTA.
Karena
seringnya membaca Artikel-Artikel di
internet menambah keteguhan hati dan percaya dengan kekuatan
Do’a
“Di
mana ada kemauan di situ ada jalan”
Di
internet juga dia pernah menemukan kata bijak yang mengatakan
“tuhan ngasihnya apa yang kita butuhin bukan yang kita inginkan kan”
Selang
beberapa bulan selepas SMK kebanyakan teman-teman nya Nganggur dan
nikah sebelum selsai kuliah,
Kuliah
di luar barang kali termasuk kebutuhan nya
untuk menempuh kesuksessannya yang fiksi fikrannya menayngka itu keinginan
belaka dan lebih baik kuliah disini,
TUHAN
memang maha tahu,tuahan Maha Luar biasa
Berkat
Do’anya ia pun bisa menggapai satu impian kecilnya yang kelak akan menjadi batu
loncatan ke tingkat kesuksessan yang lebi tinggi.
Affan
pun tak ingin di anggap kufur sama Tuhan
ia pun tak lupa Bersyukur karena ia sadar betul hidup hanya sebatas pergantian
Syukur dan Sabar
Setelah
berdiskusi dan mendapat restu dari orang tuanya Affan Pun berangkat kuliah
ke luar daerah.
Astaga
hampir Lupa ma tu Jam tangan..
Jam
tangan yang di pakainya merupakan hadiah dari ayahnya ketika Affan mendapatkan Nilai
tertinggi Ujian Nasional di sekolahnya,walaupun harganya enggak seberapa namun
Affan melihat ketulusan orang tuanya,dia sadar akan keterbatasan ekonomi nya
,affan tidak pernah menuntut orang tuanya untul hal-hal yang sekiranya tidak
perlu.
Dia
teringat kata-kata ayahnya sewaktu memberikan jam tangan itu
“kamu
sering lupa waktu,ni ayah beli jam tangan buat kamu biar kamu ingat waktu sama
ingat ayah “ kata ayahnya sambil tersenyum bercanda
Mendengar
hal itu Affan terharu namun ia sembunyikan perasaan itu, dalam hatinya ia
sangat ingin memeluk ayahnya dan berterimaksaih.
Masih asyik dengan buku-bukunya Affan
hampir Lupa bahwa pada hari ini Ada Kuliah Tambahan untuk kelasnya,,
Keasyikan
nya buyar setelah Amir Teman
sekelasnya yang satu Kost
dengannya keluar dari kamar mandi mengagetkannya
“fan hari ini kita kan
adan kuliah tambahan Manajemen Pemasaran jam 08.00
kamu enggk masuk?
buruan mandi kita
berangkat entar telat!” Amir mencoba
mengingatkan
Affan
yang kaget mendongakkan kepalanya yang dari tadi nunduk melototi buku-bukunya.
Ssambil
melirik tangan kirinya” astaga “
gumamnya
Jam
sudah menunjukkan pukul 07.40 dia masih punya waktu 20 menit lagi,,
Dia bergegas merapihkan buku-bukunya
di meja dan setengah berlari ia menyambar handuk di jemuran menuju kamar mandi.
Sementara
menunggu affan yang sedang mandi Amir
yang sudah siap berangkat duduk di meja belajar affan sambil membolak-balik
buku –buku yang tersusun di atas meja itu,
Affan
pun muncul,sambil menunggu Affan
mengenakan pakaiannya amir masih sibuk melototi buku-buku yang tadi,
“Kamu punya buku perpajakan enggak fan ?”
“Ada tu di rak atas”jawabnya
simple karena sibuk mengenakan seragamnya.
Banyak
sekali buku mu?
aku pinjem di perpus
kok?
Semuanya?
pantesan buku –buku
perpustakaan berkurang ternyata di sini semua?
Tanyanya setengah menggoda
Enggak semua, aku
sering beli buku di sana” jawabnya sambil menyebutkan sebuah toko buku
bekas
Affanpun
sudah siap dengan setelan seragam warna biru dan bawahan abunya lengkap dengan
dasinya.
“ayo berangkat
tinggal 6 menit lagi ini” ajaknya
Amir
pun menghentikan kesibukan nya sambil menaruh buku yang di bacanya tadi
Mereka
pun keluar dari kamar itu dan berjalan kearah kampus dan siap mencharge otaknya
dengan pengetahuan baru.